Translate

Sabtu, 07 September 2013

CINTA KARENA ALLAH



“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh”

☆BismillaahirRahmaanir Rahiim☆


Jika sekarang aku mengatakan “Sahabatku, aku mencintaimu karena Allah”, apa yang membuatmu mempercayai kata-kata ku?

Aku rasa bukan karena aku menuruti semua maumu danmembiarkan kau melakukan apapun yang kau suka kan? Bukan…aku rasa bukan itu….

Maka akan aku katakan “Aku mencintaimu karena Allah”….

Ketika aku menyayangimu karena akidahmu

Ketika aku meluruskanmu karena tak ingin kauberbelok arah

Ketika aku mendo’akanmu tanpa kau tahu

Ketika aku lapang dada dengan teguranmu

Ketika aku tersenyum untuk kebahagiaanmu

Ketika aku menguatkan saat kau mulai terjatuh

Ketika aku sekuat tenaga tanpa pamrih membantumu

Ketika sahutan salam menyapa saat kita bertemu

Ketika aku begitu cepat melupakan kesalahanmu

Ketika aku membuka lebar-lebar pintu maaf untukmu

Ketika aku menjaga rahasiamu

Ketika kita duduk bersama dan pembicaraan kita selalu tertuju untuk kebaikan

Dan Ketika aku melepasmu dengan penuh keikhlasan….

….Semua karena Allah….Karena Allah yang memintaku…

Dan aku melakukannya, InsyaAllah dan semoga hanya karena Allah….

Sahabatku, apa kau juga “mencintaiku karena Allah”?


Maka aku akan selalu berharap….dan semoga hanya karena Allah….

Aamiin Ya Allah Ya Waduud

***

Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

“Doanya seorang muslim untuk saudaranya yang tidak bersamanya pasti dikabulkan. Di dekat kepalanya ada malaikat yang menjaganya. Setiap kali ia berdoa untuk kebaikan saudaranya, malaikat itu berkata “Aamiin, Dan engkau akan mendapatkan yang serupa”

Dalam sebuah hadits qudsi Allah berfirman :

“KecintaanKu pasti akan diberikan kepada orang-orang yang saling mencintai karenaKu, KecintaanKu berhak diperoleh untuk orang-orang yang saling mengunjungi karenaKu,

KecintaanKu berhak diperoleh untuk orang-orang yang saling memberi karenaKu,

KecintaanKu berhak diperoleh untuk orang-orang yang saling menjalin persaudaraan karenaKu”




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kutipan Favorit

Klik show untuk melihat
Iman kepada Allah SWT memberikan pengaruh besar pada tingkah laku seseorang. Ia bagaikan perisai yang menyelimuti hati dari setiap dorongan hawa nafsu.Orang yang benar-benar beriman merasa bahwa Allah SWT selalu mengawasi dan selalu ada di setiap langkahnya hingga dia akan malu jika hendak berbuat maksiat.

Iman seperti ini bukanlah iman dalam pengertian sederhana, yaitu hanya sekadar tahu bahwa tiada Tuhan selain Allah SWT. Tapi, sebuah keyakinan yang didasari penghayatan bahwa Tuhan benar-benar ada dan mengawasinya setiap saat.

Sebagai gambaran, misalnya, seorang pencuri tak akan pernah menghiraukan ancaman petugas walau terus memburu dan mengawasi gerak-geriknya. Bahkan, ia akan terus mencari celah kesempatan melancarkan aksinya.

Tapi, bila timbul rasa sadar karena merasa diawasi Allah SWT, kemungkinan besar perbuatan tercela itu akan ditinggalkannya. Sebab, dia yakin tak ada celah sedikit pun untuk melepaskan diri dari pengawasan-Nya.

Ini merupakan gambaran bahwa iman menjadi kunci terciptanya kehidupan yang aman, damai, dan sejahtera. Dengan memantapkan keimanan terhadap Allah SWT, perbuatan dan tingkah laku kita akan selalu diarahkan pada yang diridhai-Nya.

''Tak akan berzina seorang pezina ketika hendak berzina dia beriman. Tak akan meminum khamr seorang peminum ketika hendak minum dia beriman. Tidak akan mencuri seorang pencuri ketika hendak mencuri dia beriman.'' (HR Bukhari).

Namun, kesulitan yang sering dihadapi adalah intensitas iman kadangkala naik dan turun. Keadaan seperti ini mengharuskan kita terus berusaha menjaga keimanan agar tetap stabil.

Untuk itu, kita harus memperbanyak zikir kepada Allah SWT, baik siang maupun malam. Berzikir kepada Allah SWT bukan hanya dilakukan di waktu shalat, tapi juga dalam berbagai hal, baik ketika duduk, tidur, maupun berdiri.''Maka, bila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah ketika kamu berdiri, di waktu duduk, dan di waktu berbaring.'' (QS Annisa [4]: 103).

Ada yang memahami berzikir sebatas ritual, yaitu dengan membaca kalimat tahlil, tahmid, dan tasbih. Namun, pengertian zikir yang paling utama dan substansial adalah mengingat Allah SWT sebagai bentuk kesadaran hati terdalam bahwa segala sesuatu di dunia ini adalah milik-Nya.

Berzikir seperti ini dilakukan dalam setiap kesempatan dengan cara merenungi karunia Allah SWT, mengingat-ingat keagungan-Nya yang tertuang di dunia ini. Dengan demikian, akan muncul kekaguman dan kecintaan terhadap Allah SWT.

''Dan, sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut dan dengan tidak mengeraskan suara pada waktu pagi dan petang. Dan, janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.'' (QS Al-A'raaf [7]: 205)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...