Translate

Jumat, 13 September 2013

6 Penyegar mulut dari bahan alami

Bau mulut adalah masalah umum yang sering dihadapi, baik wanita maupun pria. Napas tidak sedap bahkan bisa menurunkan rasa percaya diri Anda. Sayangnya, penggunaan penyegar mulut berbahan kimia memiliki efek samping bagi kesehatan. Jika ada yang alami, kenapa harus memilih yang buatan? Berikut adalah enam penyegar mulut alami yang baik untuk kesehatan, seperti dilansir Boldsky.

1. Daun mint

Anda bisa mencampurkan daun mint ke dalam makanan seperti salad. Daun ini adalah penyegar mulut alami yang dapat mengobati masalah bau mulut.

2. Jambu biji

Jambu biji adalah makanan yang efektif untuk mengobati masalah bau mulut. Selain itu, buah ini juga baik untuk kesehatan pencernaan lho.

3. Delima

Delima dikenal sebagai buah yang baik untuk kesehatan jantung. Selain itu, delima ternyata juga mampu menyembuhkan masalah bau mulut lho.

4. Cranberries

Cranberries dapat menurunkan berat badan dan menghindari masalah bau mulut. Buah ini memiliki banyak manfaat, seperti melawan pembusukan di mulut, bau mulut, menguatkan gusi, dan memutihkan gigi.

5. Daun ketumbar

Anda mungkin tidak tahu bahwa daun yang biasa dipakai sebagai hiasan ini benar-benar efektif untuk mengobati bau mulut. Mengunyah daun ketumbar segar setelah makan bisa menghilangkan masalah bau mulut tidak sedap.

6. Cengkeh

Jenis rempah-rempah ini dapat digunakan untuk menguatkan rasa masakan dan mengobati bau mulut secara alami. Selain menyingkirkan bau mulut, cengkeh juga mengobati masalah tenggorokan.

Enam bahan alami ini sangat ampuh dalam mengobati bau mulut. Ingat, produk kimia selalu memiliki efek samping bagi kesehatan. Jika ada yang alami, kenapa harus memilih yang buatan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kutipan Favorit

Klik show untuk melihat
Iman kepada Allah SWT memberikan pengaruh besar pada tingkah laku seseorang. Ia bagaikan perisai yang menyelimuti hati dari setiap dorongan hawa nafsu.Orang yang benar-benar beriman merasa bahwa Allah SWT selalu mengawasi dan selalu ada di setiap langkahnya hingga dia akan malu jika hendak berbuat maksiat.

Iman seperti ini bukanlah iman dalam pengertian sederhana, yaitu hanya sekadar tahu bahwa tiada Tuhan selain Allah SWT. Tapi, sebuah keyakinan yang didasari penghayatan bahwa Tuhan benar-benar ada dan mengawasinya setiap saat.

Sebagai gambaran, misalnya, seorang pencuri tak akan pernah menghiraukan ancaman petugas walau terus memburu dan mengawasi gerak-geriknya. Bahkan, ia akan terus mencari celah kesempatan melancarkan aksinya.

Tapi, bila timbul rasa sadar karena merasa diawasi Allah SWT, kemungkinan besar perbuatan tercela itu akan ditinggalkannya. Sebab, dia yakin tak ada celah sedikit pun untuk melepaskan diri dari pengawasan-Nya.

Ini merupakan gambaran bahwa iman menjadi kunci terciptanya kehidupan yang aman, damai, dan sejahtera. Dengan memantapkan keimanan terhadap Allah SWT, perbuatan dan tingkah laku kita akan selalu diarahkan pada yang diridhai-Nya.

''Tak akan berzina seorang pezina ketika hendak berzina dia beriman. Tak akan meminum khamr seorang peminum ketika hendak minum dia beriman. Tidak akan mencuri seorang pencuri ketika hendak mencuri dia beriman.'' (HR Bukhari).

Namun, kesulitan yang sering dihadapi adalah intensitas iman kadangkala naik dan turun. Keadaan seperti ini mengharuskan kita terus berusaha menjaga keimanan agar tetap stabil.

Untuk itu, kita harus memperbanyak zikir kepada Allah SWT, baik siang maupun malam. Berzikir kepada Allah SWT bukan hanya dilakukan di waktu shalat, tapi juga dalam berbagai hal, baik ketika duduk, tidur, maupun berdiri.''Maka, bila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah ketika kamu berdiri, di waktu duduk, dan di waktu berbaring.'' (QS Annisa [4]: 103).

Ada yang memahami berzikir sebatas ritual, yaitu dengan membaca kalimat tahlil, tahmid, dan tasbih. Namun, pengertian zikir yang paling utama dan substansial adalah mengingat Allah SWT sebagai bentuk kesadaran hati terdalam bahwa segala sesuatu di dunia ini adalah milik-Nya.

Berzikir seperti ini dilakukan dalam setiap kesempatan dengan cara merenungi karunia Allah SWT, mengingat-ingat keagungan-Nya yang tertuang di dunia ini. Dengan demikian, akan muncul kekaguman dan kecintaan terhadap Allah SWT.

''Dan, sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut dan dengan tidak mengeraskan suara pada waktu pagi dan petang. Dan, janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.'' (QS Al-A'raaf [7]: 205)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...