Translate

Senin, 28 Oktober 2013

Kajian Islam Bersama Habib Munzir Al Musawa

بسم الله الرحمنِ الرحيم. الحمد لله رب العالمين وصلى الله على سيدنا محمد النبي الأمي وآله الطاهرين وصحابته أجمعين

Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa memulai berdakwah pada tahun 1998 dengan mengajak orang bertobat dan mencintai Nabi SAW yang dengan itu ummat ini akan pula mencintai sunnahnya, dan menjadikan Rasul SAW sebagai idola.

Al-Habib Munzir mulai berdakwah siang dan malam dari rumah ke rumah di Jakarta, ia tidur dimana saja di rumah-rumah masyarakat, bahkan pernah ia tertidur di teras rumah orang karena penghuni rumah sudah tidur dan ia tak mau membangunkan mereka di larut malam. Setelah berjalan kurang lebih enam bulan, Habib Munzir memulai membuka Majelis setiap malam Selasa (mengikuti jejak gurunya Al Habib Umar bin Hafidz yang membuka Majelis minggu-an setiap malam Selasa), dan ia pun memimpin Ma’had Assa’adah, yang di wakafkan oleh Al Habib Umar bin Hud Alattas di Cipayung. Setelah setahun, Habib Munzir tidak lagi meneruskan memimpin ma’had tersebut dan melanjutkan dakwahnya dengan menggalang majelis-majelis di seputar Jakarta.

Semoga Allah memberikan anugerah kemudahan kepada Habib Munzir Al-Musawa untuk terus menjadi Khadim Nabinya SAW, memberikan padanya kesehatan Jasmani dan Rohani, dan selalu membimbingnya di jalan yang diridhoi Allah SWT, dan juga melimpahkan anugerah agung pada para aktifis Majelis Rasulullah SAW khususnya, dan semua Pecinta Rasulullah SAW pada umumnya. Amin.

www.majelisrasulullah.org

Kumpulan Kajian Islam Tahun 2013
oleh Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa




Klik Judul to play (flash player plugin needed)
Selamat Mendengarkan
Wassalam

JudulDownload
2013-01-07 DOA KETIKA BERSAMA SUAMI ISTRI7.0 MB 
2013-01-14 Mendahulukan Bagian Yang Kanan5.4 MB 
2013-01-21 Syahid Di Kota Madinah5.2 MB 
2013-01-28 Cemburunya Allah SWT6.7 MB 
2013-02-04 Makna Kata Alhamdulillah6.3 MB 
2013-02-11 Sifat Cemburu Allah SWT Dan Rasul SAW7.8 MB 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kutipan Favorit

Klik show untuk melihat
Iman kepada Allah SWT memberikan pengaruh besar pada tingkah laku seseorang. Ia bagaikan perisai yang menyelimuti hati dari setiap dorongan hawa nafsu.Orang yang benar-benar beriman merasa bahwa Allah SWT selalu mengawasi dan selalu ada di setiap langkahnya hingga dia akan malu jika hendak berbuat maksiat.

Iman seperti ini bukanlah iman dalam pengertian sederhana, yaitu hanya sekadar tahu bahwa tiada Tuhan selain Allah SWT. Tapi, sebuah keyakinan yang didasari penghayatan bahwa Tuhan benar-benar ada dan mengawasinya setiap saat.

Sebagai gambaran, misalnya, seorang pencuri tak akan pernah menghiraukan ancaman petugas walau terus memburu dan mengawasi gerak-geriknya. Bahkan, ia akan terus mencari celah kesempatan melancarkan aksinya.

Tapi, bila timbul rasa sadar karena merasa diawasi Allah SWT, kemungkinan besar perbuatan tercela itu akan ditinggalkannya. Sebab, dia yakin tak ada celah sedikit pun untuk melepaskan diri dari pengawasan-Nya.

Ini merupakan gambaran bahwa iman menjadi kunci terciptanya kehidupan yang aman, damai, dan sejahtera. Dengan memantapkan keimanan terhadap Allah SWT, perbuatan dan tingkah laku kita akan selalu diarahkan pada yang diridhai-Nya.

''Tak akan berzina seorang pezina ketika hendak berzina dia beriman. Tak akan meminum khamr seorang peminum ketika hendak minum dia beriman. Tidak akan mencuri seorang pencuri ketika hendak mencuri dia beriman.'' (HR Bukhari).

Namun, kesulitan yang sering dihadapi adalah intensitas iman kadangkala naik dan turun. Keadaan seperti ini mengharuskan kita terus berusaha menjaga keimanan agar tetap stabil.

Untuk itu, kita harus memperbanyak zikir kepada Allah SWT, baik siang maupun malam. Berzikir kepada Allah SWT bukan hanya dilakukan di waktu shalat, tapi juga dalam berbagai hal, baik ketika duduk, tidur, maupun berdiri.''Maka, bila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah ketika kamu berdiri, di waktu duduk, dan di waktu berbaring.'' (QS Annisa [4]: 103).

Ada yang memahami berzikir sebatas ritual, yaitu dengan membaca kalimat tahlil, tahmid, dan tasbih. Namun, pengertian zikir yang paling utama dan substansial adalah mengingat Allah SWT sebagai bentuk kesadaran hati terdalam bahwa segala sesuatu di dunia ini adalah milik-Nya.

Berzikir seperti ini dilakukan dalam setiap kesempatan dengan cara merenungi karunia Allah SWT, mengingat-ingat keagungan-Nya yang tertuang di dunia ini. Dengan demikian, akan muncul kekaguman dan kecintaan terhadap Allah SWT.

''Dan, sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut dan dengan tidak mengeraskan suara pada waktu pagi dan petang. Dan, janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.'' (QS Al-A'raaf [7]: 205)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...