Translate

Minggu, 08 September 2013

keutamaan-keutamaan tarawih

                               
Dari Ali bin Abi Thalib ra bahwa dia berkata: Nabi SAW
ditanya tentang keutamaan-keutamaan tarawih di bulan
Ramadhan. Kemudian beliau bersabda:

1. Orang mukmin keluar dari dosanya pada malam
pertama, seperti saat dia dilahirkan oleh ibunya.

2. Dan pada malam kedua, ia diampuni, dan juga kedua
orang tuanya, jika keduanya mukmin.

3. Dan pada malam ketiga, seorang malaikat berseru
dibawah ‘Arsy: “Mulailah beramal, semoga Allah
mengampuni dosamu yang telah lewat.”

4. Pada malam keempat, dia memperoleh pahala seperti
pahala membaca Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Furqan (Al-
Quran).

5. Pada malam kelima, Allah Ta’ala memeberikan pahala
seperti pahala orang yang shalat di Masjidil Haram,
masjid Madinah dan Masjidil Aqsha.

6. Pada malam keenam, Allah Ta’ala memberikan pahala
orang yang berthawaf di Baitul Makmur dan dimohonkan
ampun oleh setiap batu dan cadas.

7. Pada malam ketujuh, seolah-olah ia mencapai derajat
Nabi Musa a.s. dan kemenangannya atas Fir’aun dan
Haman.

8. Pada malam kedelapan, Allah Ta’ala memberinya apa
yang pernah Dia berikan kepada Nabi Ibrahin as
9. Pada malam kesembilan, seolah-olah ia beribadat
kepada Allah Ta’ala sebagaimana ibadatnya Nabi saw.

10. Pada Malam kesepuluh, Allah Ta’ala mengaruniai dia
kebaikan dunia dan akhirat.

11. Pada malam kesebelas, ia keluar dari dunia seperti
saat ia dilahirkan dari perut ibunya.

12. Pada malam keduabelas, ia datang pada hari kiamat
sedang wajahnya bagaikan bulan di malam purnama.

13. Pada malam ketigabelas, ia datang pada hari kiamat
dalam keadaan aman dari segala keburukan.

14. Pada malam keempat belas, para malaikat datang
seraya memberi kesaksian untuknya, bahwa ia telah
melakukan shalat tarawih, maka Allah tidak menghisabnya
pada hari kiamat.

15. Pada malam kelima belas, ia didoakan oleh para
malaikat dan para penanggung (pemikul) Arsy dan Kursi.

16. Pada malam keenam belas, Allah menerapkan baginya
kebebasan untuk selamat dari neraka dan kebebasan
masuk ke dalam surga.

17. Pada malam ketujuh belas, ia diberi pahala seperti
pahala para nabi.

18. Pada malam kedelapan belas, seorang malaikat
berseru, “Hai hamba Allah, sesungguhnya Allah ridha
kepadamu dan kepada ibu bapakmu.”

19. Pada malam kesembilan belas, Allah mengangkat
derajat-derajatnya dalam surga Firdaus.

20. Pada malam kedua puluh, Allah memberi pahala para
Syuhada (orang-orang yang mati syahid) dan shalihin
(orang-orang yang saleh).

21. Pada malam kedua puluh satu, Allah membangun
untuknya sebuah gedung dari cahaya.

22. Pada malam kedua puluh dua, ia datang pada hari
kiamat dalam keadaan aman dari setiap kesedihan dan
kesusahan.

23. Pada malam kedua puluh tiga, Allah membangun
untuknya sebuah kota di dalam surga.

24. Pada malam kedua puluh empat, ia memperoleh
duapuluh empat doa yang dikabulkan.

25. Pada malam kedua puluh lima , Allah Ta’ala
menghapuskan darinya azab kubur.

26. Pada malam keduapuluh enam, Allah mengangkat
pahalanya selama empat puluh tahun.

27. Pada malam keduapuluh tujuh, ia dapat melewati
shirath pada hari kiamat, bagaikan kilat yang menyambar.

28. Pada malam keduapuluh delapan, Allah mengangkat
baginya seribu derajat dalam surga.

29. Pada malam kedua puluh sembilan, Allah memberinya
pahala seribu haji yang diterima.

30. Dan pada malam ketiga puluh, Allah ber firman : “Hai
hamba-Ku, makanlah buah-buahan surga, mandilah dari
air Salsabil dan minumlah dari telaga Kautsar. Akulah
Tuhanmu, dan engkau hamba-Ku.”
"Barang siapa yang melaksanakan Shalat Tarawih dari
awal hingga Akhir insya allah di Akhir akhir bulan akan
mendapatkan Syafaat Malam Lailatul Qod'r"
Semoga amal ibadah kita diterima dan kita mendapatkan
pangkat dan derajat dari Allah sebagai seorang yang
bertakwa.



smbr;https://www.facebook.com/pages/CINTA-ALLAH-RINDU-RASULULLAH/287400731822

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kutipan Favorit

Klik show untuk melihat
Iman kepada Allah SWT memberikan pengaruh besar pada tingkah laku seseorang. Ia bagaikan perisai yang menyelimuti hati dari setiap dorongan hawa nafsu.Orang yang benar-benar beriman merasa bahwa Allah SWT selalu mengawasi dan selalu ada di setiap langkahnya hingga dia akan malu jika hendak berbuat maksiat.

Iman seperti ini bukanlah iman dalam pengertian sederhana, yaitu hanya sekadar tahu bahwa tiada Tuhan selain Allah SWT. Tapi, sebuah keyakinan yang didasari penghayatan bahwa Tuhan benar-benar ada dan mengawasinya setiap saat.

Sebagai gambaran, misalnya, seorang pencuri tak akan pernah menghiraukan ancaman petugas walau terus memburu dan mengawasi gerak-geriknya. Bahkan, ia akan terus mencari celah kesempatan melancarkan aksinya.

Tapi, bila timbul rasa sadar karena merasa diawasi Allah SWT, kemungkinan besar perbuatan tercela itu akan ditinggalkannya. Sebab, dia yakin tak ada celah sedikit pun untuk melepaskan diri dari pengawasan-Nya.

Ini merupakan gambaran bahwa iman menjadi kunci terciptanya kehidupan yang aman, damai, dan sejahtera. Dengan memantapkan keimanan terhadap Allah SWT, perbuatan dan tingkah laku kita akan selalu diarahkan pada yang diridhai-Nya.

''Tak akan berzina seorang pezina ketika hendak berzina dia beriman. Tak akan meminum khamr seorang peminum ketika hendak minum dia beriman. Tidak akan mencuri seorang pencuri ketika hendak mencuri dia beriman.'' (HR Bukhari).

Namun, kesulitan yang sering dihadapi adalah intensitas iman kadangkala naik dan turun. Keadaan seperti ini mengharuskan kita terus berusaha menjaga keimanan agar tetap stabil.

Untuk itu, kita harus memperbanyak zikir kepada Allah SWT, baik siang maupun malam. Berzikir kepada Allah SWT bukan hanya dilakukan di waktu shalat, tapi juga dalam berbagai hal, baik ketika duduk, tidur, maupun berdiri.''Maka, bila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah ketika kamu berdiri, di waktu duduk, dan di waktu berbaring.'' (QS Annisa [4]: 103).

Ada yang memahami berzikir sebatas ritual, yaitu dengan membaca kalimat tahlil, tahmid, dan tasbih. Namun, pengertian zikir yang paling utama dan substansial adalah mengingat Allah SWT sebagai bentuk kesadaran hati terdalam bahwa segala sesuatu di dunia ini adalah milik-Nya.

Berzikir seperti ini dilakukan dalam setiap kesempatan dengan cara merenungi karunia Allah SWT, mengingat-ingat keagungan-Nya yang tertuang di dunia ini. Dengan demikian, akan muncul kekaguman dan kecintaan terhadap Allah SWT.

''Dan, sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut dan dengan tidak mengeraskan suara pada waktu pagi dan petang. Dan, janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.'' (QS Al-A'raaf [7]: 205)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...