Translate

Sabtu, 07 September 2013

Ku Tolak Mawar Merahmu Dengan Hamdallah


                            

Ku tolak mawar merahmu bukan karena soal fisikmu
Ku tolak mawar merahmu bukan karena hartamu
Ku tolak mawar merahmu bukan karena tingkat pendidikanmu
Ku tolak mawar merahmu bukan karena meragukan Cintamu

Hati ini Merindu kepada rahmat Allah, oleh karena itu. Hati ini cenderung memilih Cinta yang berlandaskan Agama.
Jiwa ini gersang karena bodohnya memahami agama, Karena itu Aku memilih menanti Cinta penuh ketawadhuan untuk menuntunku dalam Jalan Allah SWT
Raga ini rapuh karena sering terjatuh dan tersakiti karena cinta nafsu, oleh karena itu Aku mendambakan Cinta yang dapat menopang segala kegundahan, kegelisahan. Bukan nasfu yang selalu mengumbar sahwat.

Ku tolak mawar merahmu, karena menghindari terjatuh dalam kubangan Cinta dunia yang kamu tuhankan.
Ku tolak mawar merahmu, karena untuk mengendalikan dirimu saja kamu tidak mampu, apalagi menuntunku ke surga
Ku tolak mawar merahmu karena Aku membutuhkan IMAM, bukan Aku yang akan menjadi IMAM dalam rumah tanggaku kelak

Aku tahu kamu mencintaiku, tapi aku takut, cinta itu adalah nafsu belaka.
Aku tahu kamu menginginkan kita bersama, tapi aku takut kamu akan mudah bosan kepadaku.
Aku tahu kamu sungguh-sungguh kepadaku, tapi sekali lagi. Aku membutuhkan IMAM bukan Makmum karena aku hanyalah Wanita akhir jaman yang mudah khilaf dan sangat membutuhkan IMAM yang handal dalam menata bekal akhirat.

Bukan harta yang aku cari
Bukan rupa yang aku impikan
Bukan kepandaian yang aku agung-agungkan

Aku hanya ingin mendapatkan seseorang yang mengantarkanku menuju surga Allah, bukan kesakitan yang mendera, yang pada akhirnya aku takut aku tidak sanggup dan akhirnya jatuh dalam kubangan kesesatan dan kekufuran. Karena memnganggap Allah tidak adil.

Cintaku hanyalah cinta Wanita akhir jaman.
Aku hanya mendambakan rahmat Allah
Jadi mengertilah ketika aku katakan dengan kesadaran Hati dan Jiwa.

AKU MENOLAK MAWAR MERAHMU DENGAN HAMDALLAH.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kutipan Favorit

Klik show untuk melihat
Iman kepada Allah SWT memberikan pengaruh besar pada tingkah laku seseorang. Ia bagaikan perisai yang menyelimuti hati dari setiap dorongan hawa nafsu.Orang yang benar-benar beriman merasa bahwa Allah SWT selalu mengawasi dan selalu ada di setiap langkahnya hingga dia akan malu jika hendak berbuat maksiat.

Iman seperti ini bukanlah iman dalam pengertian sederhana, yaitu hanya sekadar tahu bahwa tiada Tuhan selain Allah SWT. Tapi, sebuah keyakinan yang didasari penghayatan bahwa Tuhan benar-benar ada dan mengawasinya setiap saat.

Sebagai gambaran, misalnya, seorang pencuri tak akan pernah menghiraukan ancaman petugas walau terus memburu dan mengawasi gerak-geriknya. Bahkan, ia akan terus mencari celah kesempatan melancarkan aksinya.

Tapi, bila timbul rasa sadar karena merasa diawasi Allah SWT, kemungkinan besar perbuatan tercela itu akan ditinggalkannya. Sebab, dia yakin tak ada celah sedikit pun untuk melepaskan diri dari pengawasan-Nya.

Ini merupakan gambaran bahwa iman menjadi kunci terciptanya kehidupan yang aman, damai, dan sejahtera. Dengan memantapkan keimanan terhadap Allah SWT, perbuatan dan tingkah laku kita akan selalu diarahkan pada yang diridhai-Nya.

''Tak akan berzina seorang pezina ketika hendak berzina dia beriman. Tak akan meminum khamr seorang peminum ketika hendak minum dia beriman. Tidak akan mencuri seorang pencuri ketika hendak mencuri dia beriman.'' (HR Bukhari).

Namun, kesulitan yang sering dihadapi adalah intensitas iman kadangkala naik dan turun. Keadaan seperti ini mengharuskan kita terus berusaha menjaga keimanan agar tetap stabil.

Untuk itu, kita harus memperbanyak zikir kepada Allah SWT, baik siang maupun malam. Berzikir kepada Allah SWT bukan hanya dilakukan di waktu shalat, tapi juga dalam berbagai hal, baik ketika duduk, tidur, maupun berdiri.''Maka, bila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah ketika kamu berdiri, di waktu duduk, dan di waktu berbaring.'' (QS Annisa [4]: 103).

Ada yang memahami berzikir sebatas ritual, yaitu dengan membaca kalimat tahlil, tahmid, dan tasbih. Namun, pengertian zikir yang paling utama dan substansial adalah mengingat Allah SWT sebagai bentuk kesadaran hati terdalam bahwa segala sesuatu di dunia ini adalah milik-Nya.

Berzikir seperti ini dilakukan dalam setiap kesempatan dengan cara merenungi karunia Allah SWT, mengingat-ingat keagungan-Nya yang tertuang di dunia ini. Dengan demikian, akan muncul kekaguman dan kecintaan terhadap Allah SWT.

''Dan, sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut dan dengan tidak mengeraskan suara pada waktu pagi dan petang. Dan, janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.'' (QS Al-A'raaf [7]: 205)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...