Translate

Minggu, 21 Juli 2013

Kehebatan Alquran


Penelitian ilmiah: Pengaruh bacaan al Qur’an pada
syaraf, otak dan organ tubuh lainnya. Subhanallah,
menakjubkan!

“Tak ada lagi bacaan yang dapat meningkatkan
terhadap daya ingat dan memberikan ketenangan
kepada seseorang kecuali membaca Al-Qur’an…”.

Dr. Al Qadhi, melalui penelitiannya yang panjang
dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat,
berhasil membuktikan hanya dengan
mendengarkan bacaan ayat-ayat Alquran, seorang
Muslim, baik mereka yang berbahasa Arab
maupun bukan, dapat merasakan perubahan
fisiologis yang sangat besar.

Penurunan depresi, kesedihan, memperoleh
ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam
penyakit merupakan pengaruh umum yang
dirasakan orang-orang yang menjadi objek
penelitiannya. Penemuan sang dokter ahli jiwa ini
tidak serampangan.

Penelitiannya ditunjang dengan bantuan peralatan
elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan
darah, detak jantung, ketahanan otot, dan
ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji
cobanya ia berkesimpulan, bacaan Alquran
berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan
ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.

Penelitian Dr. Al Qadhi ini diperkuat pula oleh
penelitian lainnya yang dilakukan oleh dokter yang
berbeda. Dalam laporan sebuah penelitian yang
disampaikan dalam Konferensi Kedokteran Islam
Amerika Utara pada tahun 1984, disebutkan, Al-
Quran terbukti mampu mendatangkan ketenangan
sampai 97% bagi mereka yang
mendengarkannya .

Kesimpulan hasil uji coba tersebut diperkuat lagi
oleh penelitian Muhammad Salim yang
dipublikasikan Universitas Boston. Objek
penelitiannya terhadap 5 orang sukarelawan yang
terdiri dari 3 pria dan 2 wanita. Kelima orang
tersebut sama sekali tidak mengerti bahasa Arab
dan mereka pun tidak diberi tahu bahwa yang
akan diperdengarkann ya adalah Al-Qur’an.

Penelitian yang dilakukan sebanyak 210 kali ini
terbagi dua sesi, yakni membacakan Al-Qur’an
dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang
bukan dari Al-Qur’an. Kesimpulannya, responden
mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika
mendengarkan bacaan Al-Qur’an dan
mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika
mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari Al-
Qur’an.

Al-Qur’an memberikan pengaruh besar jika
diperdengarkan kepada bayi. Hal tersebut
diungkapkan Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam
Seminar Konseling dan Psikoterapi Islam di
Malaysia pada tahun 1997. Menurut penelitiannya,
bayi yang berusia 48 jam yang kepadanya
diperdengarkan ayat-ayat Al-Qur’an dari tape
recorder menunjukkan respons tersenyum dan
menjadi lebih tenang.

Sungguh suatu kebahagiaan dan merupakan
kenikmatan yang besar, kita memiliki Al-Qur’an.
Selain menjadi ibadah dalam membacanya,
bacaannya memberikan pengaruh besar bagi
kehidupan jasmani dan rohani kita. Jika
mendengarkan musik klasik dapat memengaruhi
kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosi
(EQ) seseorang, bacaan Al-Qur’an lebih dari itu.
Selain memengaruhi IQ dan EQ, bacaan Al-Qur’an
memengaruhi kecerdasan spiritual (SQ).

Mahabenar Allah yang telah berfirman, “Dan
apabila dibacakan Al-Qur’an, simaklah dengan baik
dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu
mendapat rahmat” (Q.S. 7: 204).






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kutipan Favorit

Klik show untuk melihat
Iman kepada Allah SWT memberikan pengaruh besar pada tingkah laku seseorang. Ia bagaikan perisai yang menyelimuti hati dari setiap dorongan hawa nafsu.Orang yang benar-benar beriman merasa bahwa Allah SWT selalu mengawasi dan selalu ada di setiap langkahnya hingga dia akan malu jika hendak berbuat maksiat.

Iman seperti ini bukanlah iman dalam pengertian sederhana, yaitu hanya sekadar tahu bahwa tiada Tuhan selain Allah SWT. Tapi, sebuah keyakinan yang didasari penghayatan bahwa Tuhan benar-benar ada dan mengawasinya setiap saat.

Sebagai gambaran, misalnya, seorang pencuri tak akan pernah menghiraukan ancaman petugas walau terus memburu dan mengawasi gerak-geriknya. Bahkan, ia akan terus mencari celah kesempatan melancarkan aksinya.

Tapi, bila timbul rasa sadar karena merasa diawasi Allah SWT, kemungkinan besar perbuatan tercela itu akan ditinggalkannya. Sebab, dia yakin tak ada celah sedikit pun untuk melepaskan diri dari pengawasan-Nya.

Ini merupakan gambaran bahwa iman menjadi kunci terciptanya kehidupan yang aman, damai, dan sejahtera. Dengan memantapkan keimanan terhadap Allah SWT, perbuatan dan tingkah laku kita akan selalu diarahkan pada yang diridhai-Nya.

''Tak akan berzina seorang pezina ketika hendak berzina dia beriman. Tak akan meminum khamr seorang peminum ketika hendak minum dia beriman. Tidak akan mencuri seorang pencuri ketika hendak mencuri dia beriman.'' (HR Bukhari).

Namun, kesulitan yang sering dihadapi adalah intensitas iman kadangkala naik dan turun. Keadaan seperti ini mengharuskan kita terus berusaha menjaga keimanan agar tetap stabil.

Untuk itu, kita harus memperbanyak zikir kepada Allah SWT, baik siang maupun malam. Berzikir kepada Allah SWT bukan hanya dilakukan di waktu shalat, tapi juga dalam berbagai hal, baik ketika duduk, tidur, maupun berdiri.''Maka, bila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah ketika kamu berdiri, di waktu duduk, dan di waktu berbaring.'' (QS Annisa [4]: 103).

Ada yang memahami berzikir sebatas ritual, yaitu dengan membaca kalimat tahlil, tahmid, dan tasbih. Namun, pengertian zikir yang paling utama dan substansial adalah mengingat Allah SWT sebagai bentuk kesadaran hati terdalam bahwa segala sesuatu di dunia ini adalah milik-Nya.

Berzikir seperti ini dilakukan dalam setiap kesempatan dengan cara merenungi karunia Allah SWT, mengingat-ingat keagungan-Nya yang tertuang di dunia ini. Dengan demikian, akan muncul kekaguman dan kecintaan terhadap Allah SWT.

''Dan, sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut dan dengan tidak mengeraskan suara pada waktu pagi dan petang. Dan, janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.'' (QS Al-A'raaf [7]: 205)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...