Translate

Rabu, 06 November 2013

Hikmah Hadist Ibnu ABi Jamroh 4-8-11

                               

Hikmah Hadist Ibnu Abi Jamroh kamis 4-8-2011
Hadits ke 5:
1. Dari Abu Huraiarah ra bahwasannya Rasulullah SAW bersabda barang siapa bangun dengan ibadah pada malam
lailatul qodar karena yakin dan mengharapkan pahala Allah SWT maka akan diampuni dosanya yang terdahulu.
2. Dalam riwayat lain barang siapa bangun dengan ibadah pada bulan ramadhan karena yakin dan mengharapkan
pahala Allah SWT maka akan diampuni dosanya yang terdahulu dan yang akan datang.
3. Lailatul Qodar waktunya itu tidak tertentu, agar semua orang bisa menghidupkan malam-malam ramadhan
dan barang kali bertepatan dengan lailatul Qodar.
4. Lailatul Qodar paling sering datang di 10 akhir bulan ramadhan yaitu di antara 21 & 23 ada lagi tgl 27 ada
lagi yang penting malam ganjil 10 akhir bulan ramdhan, seperti apa yang dilakukan Rasulullah SAW menghidupkan
malam ramdhan dan membangunkan keluarganya dan lebih giat lagi ketimbang malam-malam sebelumnya.
5. Nabi Muhammad SAW melakukan i'tikaf dan setelah beliau wafat digantikan oleh isteri-isteri beliau, ini
menunjukkan bahwa wanita boleh beri'tikaf asalkan terhormat.
6. nabi Muhammad SAW lebih dermawan lagi ketika memasuki Ramadhan, makin cepat makin bagus, jangan nunggu 10
terakhir ramdhan saja.
Hadits ke 6 :
1. Dari Abu Hurairah bahwasannya Nabi SAW bersabda sesungguhnya agama itu dimudahkan oleh Allah SWT,
tidak akan orang itu memberatkan agama kacuali dia kalah, maka laukanlah yang benar dan paculah untk
senang beribadah dan mintalah bantuan dalam menjalankan syari'at ini dalam waktu pagi, sore dan malam hari,
(yakni waktu ibadah itu gak sekali gus, tapi dipisah-pisah dari pagi sekian, sore sekian, malam sekian biar
mampu) dan beribadahlah di kala waktu tidak capek(di pagi hari belum beraktifitas, di waktu sore setelah istirahat
dan qiyamullail setelah tidur malam, sehingga ibadah tidakmerasa berat dan capek).
2. Sehingga orang yang waswas susah untuk beribadah karena kurang ilmu dan dikatakan oleh Al-Ghozali orang
tersebut adalah orang bodoh, bahkan dikatakan dungu sama Imam Ghozali,karena bingung dalam melaksanakan
ibadah yang dipikir syah engga? sudah belom? makanya kalau ada orang waswas harus dihukum biar gak waswas,
tapi jangan ngentengen pindah-pindah madzhab.
3. Jangan terlalu berlebihan dalam berpuasa, yang wajar saja sesuai sunnah saja.
4. Jadilah orang yang bisa makan semuanya yakni tidak pilih-pilih dan janganlah jadi orang yang rakus yang memakan
semuanya.
5. Rasulullah SAW bersabda : kami adalah kaum yang tidak makan kecuali lapar dan makan tidak sampai kenyang.
inilah ciri umat yang sehat, jadi pola makannya Rasulullah itu indah.
6. Inti dari puasa adalah memerangi hawa nafsu, makanya kalau mau puasa sunnah yang warid saja enggak usah
neko-neko, cukuplah berpuasa dari sinetron dan tv, dan jangan meninggalkan buka dan sahur, serta jangan
berpuasa wisol (menyambung).
7. Termasuk sholat malam cari raka'at yang bisa anda istiqomah, utamakan sholat sunnah yang lebih tinggi derajatnya
8. Sholatlah sekiranya anda bisa istiqomah, minimal setiap malam sholat hajat, istikharah dan witir.
sepanjang anda punya hajat sepanjang itulah anda sholat hajat, gakharus malam hari bisa siang hari akan tetapi
sholat di malam hari itu lebih baik, terus istikharah jangan sampai ditinggalkan di malamharinya karena kita
setiap hari punya pilihan jangan di saat mau menikah saja baru istikharah biar Allah memilihkan langkah yang
tepat untuk kita, sholat tasbih kalau bisa lakukan tiap malam, kalau gak bisa lakukan seminggu sekali, sebulan
sekali atau setahun sekali paling tidak jangan wafat kecuali telah melakukan sholat tasbih.
9. hikmah disembunyikannya lailatul qodar adalah karena rahmat Allah kepada hambanya andai semua orang
mengetahui datangnya lailatul qodar maka pada mmalam itu semua aktivitas akan terhenti makanya Allah hanya
memilih orang yang giat saja yang lalai tidak mendapat lailatul qodar.


sumber;https://www.facebook.com/notes/buya-yahya/hikmah-hadist-ibnu-abi-jamroh-4-8-11/114219928675936

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kutipan Favorit

Klik show untuk melihat
Iman kepada Allah SWT memberikan pengaruh besar pada tingkah laku seseorang. Ia bagaikan perisai yang menyelimuti hati dari setiap dorongan hawa nafsu.Orang yang benar-benar beriman merasa bahwa Allah SWT selalu mengawasi dan selalu ada di setiap langkahnya hingga dia akan malu jika hendak berbuat maksiat.

Iman seperti ini bukanlah iman dalam pengertian sederhana, yaitu hanya sekadar tahu bahwa tiada Tuhan selain Allah SWT. Tapi, sebuah keyakinan yang didasari penghayatan bahwa Tuhan benar-benar ada dan mengawasinya setiap saat.

Sebagai gambaran, misalnya, seorang pencuri tak akan pernah menghiraukan ancaman petugas walau terus memburu dan mengawasi gerak-geriknya. Bahkan, ia akan terus mencari celah kesempatan melancarkan aksinya.

Tapi, bila timbul rasa sadar karena merasa diawasi Allah SWT, kemungkinan besar perbuatan tercela itu akan ditinggalkannya. Sebab, dia yakin tak ada celah sedikit pun untuk melepaskan diri dari pengawasan-Nya.

Ini merupakan gambaran bahwa iman menjadi kunci terciptanya kehidupan yang aman, damai, dan sejahtera. Dengan memantapkan keimanan terhadap Allah SWT, perbuatan dan tingkah laku kita akan selalu diarahkan pada yang diridhai-Nya.

''Tak akan berzina seorang pezina ketika hendak berzina dia beriman. Tak akan meminum khamr seorang peminum ketika hendak minum dia beriman. Tidak akan mencuri seorang pencuri ketika hendak mencuri dia beriman.'' (HR Bukhari).

Namun, kesulitan yang sering dihadapi adalah intensitas iman kadangkala naik dan turun. Keadaan seperti ini mengharuskan kita terus berusaha menjaga keimanan agar tetap stabil.

Untuk itu, kita harus memperbanyak zikir kepada Allah SWT, baik siang maupun malam. Berzikir kepada Allah SWT bukan hanya dilakukan di waktu shalat, tapi juga dalam berbagai hal, baik ketika duduk, tidur, maupun berdiri.''Maka, bila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah ketika kamu berdiri, di waktu duduk, dan di waktu berbaring.'' (QS Annisa [4]: 103).

Ada yang memahami berzikir sebatas ritual, yaitu dengan membaca kalimat tahlil, tahmid, dan tasbih. Namun, pengertian zikir yang paling utama dan substansial adalah mengingat Allah SWT sebagai bentuk kesadaran hati terdalam bahwa segala sesuatu di dunia ini adalah milik-Nya.

Berzikir seperti ini dilakukan dalam setiap kesempatan dengan cara merenungi karunia Allah SWT, mengingat-ingat keagungan-Nya yang tertuang di dunia ini. Dengan demikian, akan muncul kekaguman dan kecintaan terhadap Allah SWT.

''Dan, sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut dan dengan tidak mengeraskan suara pada waktu pagi dan petang. Dan, janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.'' (QS Al-A'raaf [7]: 205)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...