Translate

Minggu, 03 November 2013

Buya yahya(Wirdul Fatih + Do'a Akhir & Awal Tahun) Majelis Al-Bahjah


Berikut ini adalah Al-Wirdul Fatih yang merupakan satu wirid yang bacaannya sudah mencakup Istighfar, Sholawat, Bacaan ayat Al-Qur’an, Dzikir-dzikir dan Do’a yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Penjelasan (syarah) wirdul fatih oleh Buya Yahya – Download MP3






sumber;https://archive.org/details/WiridHijriyah

3 komentar:

  1. Lunk download wirdil latif nya error, mohon diperbaiki agar bisa di download, terima kasih

    BalasHapus
  2. Lunk download wirdil latif nya error, mohon diperbaiki agar bisa di download, terima kasih

    BalasHapus
  3. Masha'Allah,Alhamdulillah,Qobiltu... (^_^) syukron katsiiran,Allahumma sholli 'alaa sayyidina muhammad saw,smoga Allah SWT selalu mencurahkan nikmat iman dan islam serta kesehatan juga kekuatan jasamani dan rohani bagi Buya Yahya,bagi keluarga Buya Yahya juga istri dan keturunan Buya Yahya serta seluruh pengikut Majelis Al Bahjah,"smoga sholawat dan salam tercurah dari Allah SWT untuk nabi muhammad saw melebihi banyaknya hitungan manfaat yang didapat dari Majelis Al Bahjah,dengan kecintaan kepada nabi muhammad,menjadikan ilmu yang diperoleh dari Buya Yahya dari Majelis Al Bahjah mampu menjadi ilmu yang bermanfaat menjadi cahaya dan mampu menghantarkan dan mendekatkan pada syafaat nabi muhammad saw bagi kita semua, sholawat dan salam juga tercurah bagi para sahabat rasulullah muhammad saw dan seluruh para ulama yang ilmunya tetap bercahaya dan hidup hingga saat ini",Aamiin aamiin ya mujiibas saailliin..

    BalasHapus

Kutipan Favorit

Klik show untuk melihat
Iman kepada Allah SWT memberikan pengaruh besar pada tingkah laku seseorang. Ia bagaikan perisai yang menyelimuti hati dari setiap dorongan hawa nafsu.Orang yang benar-benar beriman merasa bahwa Allah SWT selalu mengawasi dan selalu ada di setiap langkahnya hingga dia akan malu jika hendak berbuat maksiat.

Iman seperti ini bukanlah iman dalam pengertian sederhana, yaitu hanya sekadar tahu bahwa tiada Tuhan selain Allah SWT. Tapi, sebuah keyakinan yang didasari penghayatan bahwa Tuhan benar-benar ada dan mengawasinya setiap saat.

Sebagai gambaran, misalnya, seorang pencuri tak akan pernah menghiraukan ancaman petugas walau terus memburu dan mengawasi gerak-geriknya. Bahkan, ia akan terus mencari celah kesempatan melancarkan aksinya.

Tapi, bila timbul rasa sadar karena merasa diawasi Allah SWT, kemungkinan besar perbuatan tercela itu akan ditinggalkannya. Sebab, dia yakin tak ada celah sedikit pun untuk melepaskan diri dari pengawasan-Nya.

Ini merupakan gambaran bahwa iman menjadi kunci terciptanya kehidupan yang aman, damai, dan sejahtera. Dengan memantapkan keimanan terhadap Allah SWT, perbuatan dan tingkah laku kita akan selalu diarahkan pada yang diridhai-Nya.

''Tak akan berzina seorang pezina ketika hendak berzina dia beriman. Tak akan meminum khamr seorang peminum ketika hendak minum dia beriman. Tidak akan mencuri seorang pencuri ketika hendak mencuri dia beriman.'' (HR Bukhari).

Namun, kesulitan yang sering dihadapi adalah intensitas iman kadangkala naik dan turun. Keadaan seperti ini mengharuskan kita terus berusaha menjaga keimanan agar tetap stabil.

Untuk itu, kita harus memperbanyak zikir kepada Allah SWT, baik siang maupun malam. Berzikir kepada Allah SWT bukan hanya dilakukan di waktu shalat, tapi juga dalam berbagai hal, baik ketika duduk, tidur, maupun berdiri.''Maka, bila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah ketika kamu berdiri, di waktu duduk, dan di waktu berbaring.'' (QS Annisa [4]: 103).

Ada yang memahami berzikir sebatas ritual, yaitu dengan membaca kalimat tahlil, tahmid, dan tasbih. Namun, pengertian zikir yang paling utama dan substansial adalah mengingat Allah SWT sebagai bentuk kesadaran hati terdalam bahwa segala sesuatu di dunia ini adalah milik-Nya.

Berzikir seperti ini dilakukan dalam setiap kesempatan dengan cara merenungi karunia Allah SWT, mengingat-ingat keagungan-Nya yang tertuang di dunia ini. Dengan demikian, akan muncul kekaguman dan kecintaan terhadap Allah SWT.

''Dan, sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut dan dengan tidak mengeraskan suara pada waktu pagi dan petang. Dan, janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.'' (QS Al-A'raaf [7]: 205)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...