Translate

Jumat, 08 November 2013

Kapan lahirnya nama Ahlus Sunnah Waljamaah ?

Dahulu di zamaan Rasulullaah SAW . kaum muslimin dikenal bersatu , tidak ada golongan ini dan tidak ada golongan itu , tidak ada syiah ini dan tidak ada syiah itu , semua dibawah pimpinan dan komando Rasulullah SAW .
Bila ada masalah atau beda pendapat antara para sahabat , mereka langsung datang kepada Rasulullah SAW . itulah yang membuat para sahabat saat itu tidak sampai terpecah belah , baik dalam masalah akidah , maupun dalam urusan duniawi .
Kemudian setelah Rasulullah SAW . wafat , benih - benih perpecahan mulai tampak dan puncaknya terjadi saat Imam Ali kw . menjadi khalifah . Namun perpecahan tersebut hanya bersifat politik , sedang akidah mereka tetap satu yaitu akidah Islamiyah , meskipun saat itu benih - benih penyimpangan dalam akidah sudah mulai ditebarkan oleh Ibin Saba ' , seorang yang dalam sejarah Islam dikenal sebagai pencetus faham Syiah ( Rawafid ) .
Tapi setelah para sahabat wafat , benih - benih perpecahan dalam akidah tersebut mulai tumbuh , sehingga timbullah faham - faham yang bermacam - macam yang menyimpang dari ajaran Rasulullah SAW .
Saat itu muslimin terpecah dalam dua bagian , satu bagian dikenal sebagai golongan - golongan ahli bid'ah , atau kelompok - kelompok sempalan dalam Islam , seperti Mu'tazilah , Syiah ( Rawafid ) , Khowarij dan lain - lain . Sedang bagian yang satu lagi adalah golongan terbesar , yaitu golongan orang - orang yang tetap berpegang teguh kepada apa - apa yang dikerjakan dan diyakini oleh Rasulullah SAW . bersama sahabat - sahabatnya .
Golongan yang terakhir inilah yang kemudian mengubah golongannya dan akidahnya Ahlus Sunnah Waljamaah . Jadi golongan Ahlus Sunnah Waljamaah adalah golongan yang mengikuti sunnah - sunnah nabi dan jamaatus shohabah .
Hal ini sesuai dengan hadist Rasulullah SAW : bahwa golongan yang selamat dan akan masuk surga ( al - Firqah an Najiyah ) adalah orang yang mengikuti apa - apa yang aku ( Rasulullah SAW ) kerjakan bersama sahabat - sahabatku .
Dengan demikian akidah Ahlus Sunnah Waljamaah adalah akidah Islamiyah yang dibawa oleh Rasulullah dan kaum Ahlus Sunnah Waljamaah adalah umat Islam . Lebih jelasnya , Islam adalah Ahlus Sunnah Waljamaah dan Ahlus Sunnah Waljamaah itulah Islam . Sedang golongan - golongan ahli bid'ah , seperti Mu'tazilah , Syiah ( Rawafid ) dan lain - lain , adalah golongan yang menyimpang dari ajaran Rasulullah SAW yang berarti menyimpang dari ajaran Islam .
Dengan demikian akidah Ahlus Sunnah Waljamaah itu sudah ada sebelum Allah menciptakan Imam Ahmad , Imam Malik , Imam Syafii dan Imam Hambali . Begitu pula sebelum timbulnya ahli bid'ah atau sebelum timbulnya kelompok - kelompok sempalan .
Akhirnya yang perlu diperhatikan adalah , bahwa kita sepakat bahwa Ahlul Bait adalah orang - orang yang mengikuti sunnah Nabi SAW . dan mereka tidak menyimpang dari ajaran nabi . Mereka tidak dari golongan ahli bid'ah , tapi dari kaum Ahlus Sunnah .
Demikian sekilas lahirnya nama Ahlus Sunnah Waljamaah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kutipan Favorit

Klik show untuk melihat
Iman kepada Allah SWT memberikan pengaruh besar pada tingkah laku seseorang. Ia bagaikan perisai yang menyelimuti hati dari setiap dorongan hawa nafsu.Orang yang benar-benar beriman merasa bahwa Allah SWT selalu mengawasi dan selalu ada di setiap langkahnya hingga dia akan malu jika hendak berbuat maksiat.

Iman seperti ini bukanlah iman dalam pengertian sederhana, yaitu hanya sekadar tahu bahwa tiada Tuhan selain Allah SWT. Tapi, sebuah keyakinan yang didasari penghayatan bahwa Tuhan benar-benar ada dan mengawasinya setiap saat.

Sebagai gambaran, misalnya, seorang pencuri tak akan pernah menghiraukan ancaman petugas walau terus memburu dan mengawasi gerak-geriknya. Bahkan, ia akan terus mencari celah kesempatan melancarkan aksinya.

Tapi, bila timbul rasa sadar karena merasa diawasi Allah SWT, kemungkinan besar perbuatan tercela itu akan ditinggalkannya. Sebab, dia yakin tak ada celah sedikit pun untuk melepaskan diri dari pengawasan-Nya.

Ini merupakan gambaran bahwa iman menjadi kunci terciptanya kehidupan yang aman, damai, dan sejahtera. Dengan memantapkan keimanan terhadap Allah SWT, perbuatan dan tingkah laku kita akan selalu diarahkan pada yang diridhai-Nya.

''Tak akan berzina seorang pezina ketika hendak berzina dia beriman. Tak akan meminum khamr seorang peminum ketika hendak minum dia beriman. Tidak akan mencuri seorang pencuri ketika hendak mencuri dia beriman.'' (HR Bukhari).

Namun, kesulitan yang sering dihadapi adalah intensitas iman kadangkala naik dan turun. Keadaan seperti ini mengharuskan kita terus berusaha menjaga keimanan agar tetap stabil.

Untuk itu, kita harus memperbanyak zikir kepada Allah SWT, baik siang maupun malam. Berzikir kepada Allah SWT bukan hanya dilakukan di waktu shalat, tapi juga dalam berbagai hal, baik ketika duduk, tidur, maupun berdiri.''Maka, bila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah ketika kamu berdiri, di waktu duduk, dan di waktu berbaring.'' (QS Annisa [4]: 103).

Ada yang memahami berzikir sebatas ritual, yaitu dengan membaca kalimat tahlil, tahmid, dan tasbih. Namun, pengertian zikir yang paling utama dan substansial adalah mengingat Allah SWT sebagai bentuk kesadaran hati terdalam bahwa segala sesuatu di dunia ini adalah milik-Nya.

Berzikir seperti ini dilakukan dalam setiap kesempatan dengan cara merenungi karunia Allah SWT, mengingat-ingat keagungan-Nya yang tertuang di dunia ini. Dengan demikian, akan muncul kekaguman dan kecintaan terhadap Allah SWT.

''Dan, sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut dan dengan tidak mengeraskan suara pada waktu pagi dan petang. Dan, janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.'' (QS Al-A'raaf [7]: 205)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...