Translate

Minggu, 03 November 2013

Sholawat Al – Fatih

                                   
                                   Assalamu’alaikum wr.wb.
Pertama kali saya mengetahui tentang sholawat fatih adalah ketika sedang mengaji dengan Kyai Haji Makmun bin Yusuf atau biasa dikenal dengan nama Kyai Makmun. Beliau adalah seorang ulama yang mempunyai sebuah pondok pesantren di daerah Kaliwungu Kab. Kendal. Waktu itu merupakan rutinitas mengaji yang diselenggarakan oleh perusahaan tempat saya bekerja setiap bulan Ramadhan. Tepat dipertemuan pertama kami, beliau langsung menyampaikan tentang adanya sholawat fatih ini. Dituturkan oleh beliau bahwa ia sendiri memperoleh ijazah sholawat fatih ini dari seorang ulama besar yang berasal dari Maroko, yang ketika itu sedang berkunjung ke Jakarta.
Pertama-tama saya akan menunjukkan terlebih dahulu dalil tentang bersholawat kepada Rasulullah SAW, agar kita menjadi yakin dalam beramal karena sudah mengetahui ilmu tentangnya. Dalilnya seperti berikut:
                                 

  Surah Al-Ahzâb ayat 56:







 Artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”.
Maksud Allah bershalawat kepada Nabi Saw. adalah dengan memberi rahmat-Nya; bershalawat malaikat kepada Nabi Saw. dengan memintakan ampunan; sedangkan bershalawatnya orang-orang mu’min kepada Nabi Saw. dengan berdoa supaya diberi rahmat seperti dengan per-kataan “Allâhumma Shalli ‘alâ Muhammad”
Adapun salam kepada Nabi Saw. adalah dengan mengucapkan “Assalâmu Alayka Ayyuh al-Nabiyy.”
Al-Hadits

Artinya: “Bersholawatlah kamu kepadaku, karena sholawatmu itu menjadi zakat (penghening jiwa pembersih dosa) untukmu.” (HR. Ibn Murdaweh)

Artinya: “Saya mendengar Nabi Saw. Bersabda janganlah kamu menjadikan rumah-rumahmu sebagai kuburan, dan janganlah kamu menjadikan kuburanku sebagai per-sidangan hari raya. Bersholawatlah kepadaku, karena sholawatmu sampai kepadaku dimana saja kamu berada.” (HR. Al-Nasâ’i, Abû Dâud dan dishahihkan oleh Al-Nawâwî).
Diterangkan oleh Abû Dzar Al-Harawî, bahwa perintah shalawat ini terjadi pada tahun kedua Hijriyah. Ada yang berkata pada malam Isra’ dan ada pula yang berkata dalam bulan Sya’ban. Dan oleh karena itulah bulan Sya’ban dinamai dengan “Syahrush Shalâti” karena dalam bulan itulah turunnya ayat 56, Surah ke-33 Al-Ahzâb.
Sekarang akan saya jelaskan mengenai fadhilah-fadhilah luar biasa yang terdapat dalam sholawat fatih ini :


  • Untuk menghilangkan pikiran yang resah atau susah.
  • Barang siapa membaca sholawat al Fatih tersebut, seumur hidup sekali saja Insyaallah diselamatkan dari api neraka.
  • Membaca Sholawat Al Fatih satu kali seperti membaca sholawat 10.000 x (ada yang mengatakan 600.000 x ).
  • Untuk melepaskan semua kesulitan misalnya agar dapat segera membayar hutang, urusan yang sukar segera dapat solusinya, agar rizqinya lancar, dan sebagainya. Untuk memperoleh sesuatu yang dimaksud sebaiknya shalawat fatih tersebut dibaca secara continue (terus-menerus) terutama dibaca tengah malam 100 x selama 40 hari, atau lebih ampuh lagi dibaca setiap hari tiap malam dengan cara shalat hajat dua rakaat, setelah salam hadiah fatihah kepada para Nabi, auliya’, syuhada’, ulama’, ahli qubur yang mu’min, kemudian membaca sholawat Fatih.
  • Apabila sholawat fatih dibaca setelah shalat shubuh 21 x Allah akan memberi luas rizqinya, sabar hatinya, selamat diri dan keluarganya terhindar dari semua bala’ dan bencana atau malapetaka.
  • Dan siapa orang yang membaca sholawat Fatih 1000 x pada malam Jum’at atau malam Kamis atau malam Senin, maka orang tadi besok di akhirat dapat berkumpul dengan Nabi Muhammad SAW. adapun caranya sebelum membaca sholawat, hendaknya shalat sunnah 4 rakaat. Rakaat pertama ba’da Fatihah membaca Surat Al Qadar, rakaat ke dua membaca Surat Al Kafirun, rakaat ke tiga membaca Surat Al Falaq, dan rakaat ke empat membaca Surat An Nas (Afdholus Sholawat :142)
Sebelum membaca sholawat ini, hati dan qalbu kita harus bersih dari segala ketidakikhlasan dan niat yang mengotori tauhid. Jadi niat perlu ditata terlebih dahulu agar tidak ada unsur syirik saat mengamalkan doa. Insyaallah, ridho Allah melalui wasilah Muhammad SAW, sang kekasih Allah. Bacalah amalan ini setelah sholat fardhu atau waktu-waktu terbaik (1/3 malam) atau waktu kapanpun.
Bacaan Sholawat Al – Fatih :




Artinya :
Ya Allah curahkanlah rahmat atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang dapat membuka sesuatu yang terkunci, penutup dari semua yang terdahulu, penolong kebenaran dengan jalan yang benar, dan petunjuk kepada jalan-Mu yang lurus. Semoga Allah mencurahkan rahmat kepada beliau, kepada keluarganya dan kepada semua sahabatnya dengan sebenar-benar kekuasaan-Nya yang Maha Agung.
sumber;
http://paraoh4saputro.wordpress.com/doa-dan-sholawat/sholawat-al-fatih/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kutipan Favorit

Klik show untuk melihat
Iman kepada Allah SWT memberikan pengaruh besar pada tingkah laku seseorang. Ia bagaikan perisai yang menyelimuti hati dari setiap dorongan hawa nafsu.Orang yang benar-benar beriman merasa bahwa Allah SWT selalu mengawasi dan selalu ada di setiap langkahnya hingga dia akan malu jika hendak berbuat maksiat.

Iman seperti ini bukanlah iman dalam pengertian sederhana, yaitu hanya sekadar tahu bahwa tiada Tuhan selain Allah SWT. Tapi, sebuah keyakinan yang didasari penghayatan bahwa Tuhan benar-benar ada dan mengawasinya setiap saat.

Sebagai gambaran, misalnya, seorang pencuri tak akan pernah menghiraukan ancaman petugas walau terus memburu dan mengawasi gerak-geriknya. Bahkan, ia akan terus mencari celah kesempatan melancarkan aksinya.

Tapi, bila timbul rasa sadar karena merasa diawasi Allah SWT, kemungkinan besar perbuatan tercela itu akan ditinggalkannya. Sebab, dia yakin tak ada celah sedikit pun untuk melepaskan diri dari pengawasan-Nya.

Ini merupakan gambaran bahwa iman menjadi kunci terciptanya kehidupan yang aman, damai, dan sejahtera. Dengan memantapkan keimanan terhadap Allah SWT, perbuatan dan tingkah laku kita akan selalu diarahkan pada yang diridhai-Nya.

''Tak akan berzina seorang pezina ketika hendak berzina dia beriman. Tak akan meminum khamr seorang peminum ketika hendak minum dia beriman. Tidak akan mencuri seorang pencuri ketika hendak mencuri dia beriman.'' (HR Bukhari).

Namun, kesulitan yang sering dihadapi adalah intensitas iman kadangkala naik dan turun. Keadaan seperti ini mengharuskan kita terus berusaha menjaga keimanan agar tetap stabil.

Untuk itu, kita harus memperbanyak zikir kepada Allah SWT, baik siang maupun malam. Berzikir kepada Allah SWT bukan hanya dilakukan di waktu shalat, tapi juga dalam berbagai hal, baik ketika duduk, tidur, maupun berdiri.''Maka, bila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah ketika kamu berdiri, di waktu duduk, dan di waktu berbaring.'' (QS Annisa [4]: 103).

Ada yang memahami berzikir sebatas ritual, yaitu dengan membaca kalimat tahlil, tahmid, dan tasbih. Namun, pengertian zikir yang paling utama dan substansial adalah mengingat Allah SWT sebagai bentuk kesadaran hati terdalam bahwa segala sesuatu di dunia ini adalah milik-Nya.

Berzikir seperti ini dilakukan dalam setiap kesempatan dengan cara merenungi karunia Allah SWT, mengingat-ingat keagungan-Nya yang tertuang di dunia ini. Dengan demikian, akan muncul kekaguman dan kecintaan terhadap Allah SWT.

''Dan, sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut dan dengan tidak mengeraskan suara pada waktu pagi dan petang. Dan, janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.'' (QS Al-A'raaf [7]: 205)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...